Tim Ecobrick Bali telah berkunjung ke Pulau Santen minggu lalu. Terletak di muara kali yang mengalir menuju lautan di antara pulau Jawa dan Bali. Masyarakat yang tinggal di sana berkelimpahan sampah plastik. Kebanyakan bekerja sebagai nelayan dan kelompok budidaya  kerang, penduduk sekitar hanya mampu menyaksikan dengan putus asa saat arus tak pernah surut membawa sampah plastik ke pinggir pantai mereka.


Tim Ecobrick sempat diundang sebuah organisasi pemuda di perbatasan kota Banyuwangi. Saat kami mulai bekerja membuat ecobrick, salah satu pertanyaan yang mereka ajukan adalah “Apakah workshop ini sudah pernah digelar di kota?! (Sebabnya) Kebanyakan sampah plastik ini bukan punya kami.

Tujuan utama Ecobrick adalah memberikan cara agar tiap-tiap individu dapat merasa bertanggung jawab terhadap sampah plastik yang mereka ‘hasilkan sendiri. Meskipun begitu, mengingat situasi di Pulau Santen yang sangat unik, di mana penduduk sekitar memiliki banyak sekali sampah plastik non-komunitas untuk ditanggulangi (yah, sebetulnya sih nggak terlalu unik–karena ada banyak wilayah pesisir lainnya yang menghadapi dilema serupa), tim Ecobrick memutuskan untuk fokus mengumpulkan plastik yang dikumpulkan dari pantai yang  berjarak hanya 10 meter dari lokasi workshop.

Bekerja bersama, mengumpulkan masukkan dan usulan dari nelayan dan Tokoh Masyarakat setempat, kami akhirnya menyelesaikan sebuah konsep desain ecobrick terbaru yang dalam kurun waktu setahun terakhir kami godog bersama dengan Trash Hero Indonesia. Trash Hero, yang juga rajin mengumpulkan plastik di pantai-pantai Asia Tenggara, mengaku mengalami kendala  dalam pengaplikasian sampah plastik yang telah terkumpul. Kami bermitra dengan mereka untuk melakukan eksperimen melalui penggabungan konsep inti ecobricking dan teknik-teknik baru menjadi satu bentuk Ecobrick yang sepenuhnya baru dan sejalan dengan prinsip fundamental kami yang berbunyi dari’cradle of cradle atau ayunan ke ayunan (yang berarti keberlanjutan).

Residents dump plastic collected from the beach onto a tarp where we turned it into ocean ecobricks.


Membuat Ecobrick Samudera

Doc - 23 Feb 2017 - 16.56 - p1Ocean Ecobrick (OB) atau Ecobrick Samudera (ES) merupakan rangkaian yang terdiri dari dua botol yang diisi penuh plastik, kemudian direkatkan dari ujung satu ke ujung lainnya. Dengan cara memotong tutup botolnya, terciptalah satu kemasan dengan bukaan cukup besar dan mudah diisi plastik berukuran kecil, kaku, berpasir, dan terfotodegradasi (luntur terkena sinar matahari), dan jenis lainnya. Plasik berwarna metal pembungkus chiki dan aneka snack (berbahan aluminum oksida yang memantulkan balik cahaya, merupakan jenis plastik yang paling lambat mengalami proses fotodegradasi) digunakan untuk melapisi bagian atas dan bawah bricknya (bagian dasar atau pantatnya). Para Ecobricker menggunakan tongkat bambu untuk memenuhi botol sepenuh dan sepadat mungkin. Jika bagian bawahnya sudah 90% selesai, bagian atasnya kemudian diberi lapisan plastik perak juga, kemudian diisi setengah penuh saja.

Doc - 23 Feb 2017 - 16.56 - p2Segaris lem silikon diaplikasikan melingkar di bagian atas botol, kemudian rekatkan bagian atas dan bawah brick. Hilangkan sisa lem silikon hingga permukaan rata untuk mengunci brick dari luar. Konsep ini luar biasa mudah, dan memungkinkan pengepakan plastik dengan lebih mudah dan cepat yang tak dapat muat jika menggunakan Ecobrick biasa. Mengingat Ecobrick tipe biasa seringkali digunakan untuk furnitur dalam ruangan, sangatlah penting untuk menjaga kebersihan plastik. Selain itu, Ecobrick jenis biasa harus direkatkan sangat rapat. Jika menggunakan plastik kotor, gas metana dapat terbentuk di dalam brick dan berakumulasi di dalam, dan ini bisa membahayakan. Dengan desain Ecobrick Samudera, lem silikon yang menyisakan pori antara dua potongan botol yang dipotong memungkinkan gas untuk keluar, dan kemudian menghindarkan bahaya akumulasi.

 

img_2570.jpg

Penerapan ES 

Darat: Ecobick Samudera dapat digunakan untuk konstruksi luar ruangan. Desain ini dapat digunakan bersama modul ‘bonggol (cob mortar) atau dengan silikon. Lapisan plastik perak di bagian atas dan bawah dapat dibuka untuk membantu mengurangi penyerapan panas dari struktur dindingnya.

Udara: Ecobrick Samudera juga dapat digunakan untuk konstruksi apung. Lem silikon akan merekatkan botol dengan aman, bahkan di dalam air. Sekalipun air merembes ke dalam brick, tingkat kepadatan plastiknya yang tidak terlalu penuh akan tetap membuatnya mengapung dalam jangka waktu sangat lama. Kami merekomendasikan untuk mengecat ES diaplikasikan untuk desain apung, hal ini akan memungkinkan proses fotodegradasi tak terjadi melalui paparan sinar matahari.  Saat ES menunjukkan tanda-tanda terdegradasi, saatnya untuk mencopot brick tersebut dan menggunakannya untuk bangunan di darat, dimana botol menjadi sepenuhnya tertutup dan terlindung dari matahari.

Kelebihan Plastik
Berbeda dari Ecobricks yang lebih tradisional, ES justru menciptakan sampah plastik baru pada saat proses pembuatannya. Mengingat bagian tutup dan bawah botol harus dipotong. Tapi jangan khawatir, di banyak komunitas, sperti halnya Santen, selalu ada kelompok pemulung yang membutuhkannya.  Jenis sampah plastik PET dan HDPE paling banyak dicari, jadi sisa potongan bagian atas botol akan senang hati dikumpulkan oleh para pemulung.

Pemanfaatan Terbatas
Ecobrick Samudera menyisakan sampah setelah pembuatan, lebih ringkih, dan mengandung plastik yang kotor dan cenderung lebih menghasilkan gas metana dibandingkan Ecobrick biasa. Pemanfaatannya juga tidak menggaungkan pesan kesadaran konsumsi seperti halnya Ecobrick reguler, yang didedikasikan untuk mengubah sampah pribadi yang dihasilkan. Karenanya, penting untuk dicat (hanya) lebih ideal terbatas bagi komunitas seperti Santen yang memang dikelilingi plastik.
Kami masih akan terus lebih menganjurkan untuk membuat Ecobrick yang normal, karena Ecobrick akan lebih elegan, lebih bersih, lebih berfungsi dan berguna, dan menjadi gerakan kesadaran lingkungan yang lebih kuat.

Pengembangannya Masih Terus Berjalan
Desain Ocean Ecobrick saat ini masih terus dikembangkan. Kami akan kembali ke Santen untuk mengeksplorasi proyek pembangunannya selama beberapa bulan ke depan.

Karenanya, terus pantau berita dari kami!